Translate

Sunday 6 October 2013

RENCANA KU BUKANLAH RENCANA MU @ About Life and Love

RENCANA KU BUKANLAH RENCANA MU.

Selama 3,5 th kurang 2 minggu aku selalu membawa suamiku didalam doa, memohon kepada Tuhan untuk dia boleh mendapatkan Donor Ginjal, tetapi 2 minggu sebelum dia mendapatkan Donor Ginjal, aku merubah total doaku. Aku tidak lagi meminta kepada Tuhan agar dia mendapat Donor Ginjal, melainkan pasrah dengan keadaan suamiku, karena itu yang dia inginkan, suamiku berubah pikiran dia menjadi takut untuk mendapatkan donor, sebab menurut teman - temannya, yang pernah mendapatkan donor dan gagal,  tidak semudah itu  tubuh dapat menerima ginjal yang baru, akan terjadi penolakan dari tubuh, dan bila ginjal tidak berfungsi, harus operasi lagi untuk di keluarkan ginjal yang telah di tanam itu dan resiko lainnya karena daya tahan tubuh menjadi lemah maka akan lebih mudah terkena penyakit - penyakit lain.

Dia katakan kepada saya dia sudah menerima keadaan ini bila dia harus cuci darah selamanya tidak apa - apa, dan berpasrah kepada Tuhan bila memang sudah waktunya dia harus kembali, tetapi dia tidak mau tersiksa lagi saja dengan hal - hal lainnya. Hanya satu hal yang dia ingin katanya, bisa bersama - sama dengan saya setiap hari sabtu dan minggu, karena hampir selama 3.5 th suamiku menjalani cuci darah 3 x seminggu di rumah sakit, yaitu hari selasa, kamis dan sabtu, dimana hari sabtu itu saya libur, sementara dia harus cuci darah di rumah sakit selama 6 jam, terikat pada mesin  dan berbaring di tempat tidur, sangat sedih hatinya, karena setelah mengantar dia saya pulang untuk membersihkan rumah, dan melakukan urusan yang lain, sampai nanti saya menjemput dia lagi. Jadi memang waktu bersama kita sangat sempit, sebab saya sendiri harus bekerja dari hari senin sampai jum'at. Untuk meminta jadwal pindah hari cuci darah  tidak juga mudah, karena tempat tidur dan mesin di rumah sakit  terbatas, kecuali  bila ada orang  yang mendapat donor, baru akan ada tempat kosong.  Hanya dengan berdoa akhirnya Kerinduaan suami ku terkabul, kami berdua senang sekali, jadi kami bisa punya waktu berdua untuk berjalan- jalan pada hari sabtu.

Tetapi kehendak Tuhan lain, di tengah kebahagian dan kepasrahan kita itu Tuhan memberikan seorang pendonor ginjal bagi suamiku, seminggu setelah kami dapat bersama pada hari sabtu. Saat aku menanyakan kepadanya apakah kamu bahagia, dia katakan saya takut. Dalam ketakutannya itu Tuhan mengirimkan seorang teman yang pernah mendapat donor hati untuk menyakinkan dan menguatkan suamiku, bahwa menerima donor, lebih baik dari pada terus menjalankan cuci darah. Melihat kondisi temanya itupun membuat suamiku merasa lebih yakin dan mantap bahwa pilihan serta kehendak Tuhan baginya adalah yang terbaik, dan Dia sungguh - sungguh bersyukur karena mendapatkan kehidupan baru, sampai hari ini setelah 3 tahun dia menerima donor ginjal, keadaannya  sehat, meskipun ada effek samping dari obat penolakan ginjalnya yang harus di konsumsinya seumur hidup, effek samping dari obat itu membuat suami ku terkena diabetes, namun dia tetap positif menjalani hidup ini  dan sangat bahagia karena dia sudah dapat bekerja kembali, seperti layaknya kepala rumah tangga lain.

Sungguh luar biasa kasih Tuhan kepada kami, terutama kepada suamiku..Percaya dan berserahlah hanya kepadaNya ,jangan ragu - ragukan Tuhan sebab  rencanaNya selalu indah bagi umatNya yang sungguh percaya dan berserah hanya kepada kehendakNya saja dan segalanya  akan di jadikanNya indah pada waktuNya. Semoga memberkati
Salam kasih dan doa kami.

No comments:

Post a Comment