Translate

Tuesday 27 October 2015

BILA ITU KEHENDAK TUHAN PASTI AKAN TERJADI. ( Kisah perjalanan ku ke tanah suci 1 )

Satu setengah bulan sebelum perjalanan ku ke tanah suci tahun lalu, aku mengalami cedera pada bagian lutut setelah melintasi garis finish  dalam perlombaan lari bagi penderita Cancer. Untuk sementara waktu aku berada di kursi roda karena tidak dapat berjalan sama sekali, melalui pengobatan dan latihan serta doa yang di layangkan oleh semua saudara dan sahabat, aku mulai dapat berdiri dan berjalan sedikit demi sedikit dengan memakai tongkat.

Dalam dua minggu aku sudah mulai dapat berjalan kembali tanpa bantuan tongkat meskipun masih perlahan dan tertatih - tatih, Ibu mertua ku cukup kuatir akan hal ini. Dia yang sebelumnya pernah ke tanah suci mengingatkan aku bahwa perjalanan di sana cukup berat dan berharap keadaan ku dapat segera normal kembali. Puji Tuhan keadaan ku semakin membaik meskipun belum bisa berjalan terlalu jauh tetapi sudah dapat berjalan dengan stabil.

Semalam sebelum hari keberangkatan ku, aku sudah menyiapkan semua obat yang harus aku bawa, tetapi ada obat yang tidak dapat ku masukan kedalam koper terlebih dahulu, karena obat itu harus di simpan di tempat dingin jadi tetap ku tinggal di dalam kulkas, dan baru akan ku masukan esok paginya.
Setelah urusan imigrasi selesai, sedang aku duduk menunggu waktu untuk bording, tiba - tiba aku terhenyak " Oh aku lupa membawa obat yang ada di dalam kulkas itu" Sedangkan obat itu begitu penting bagi ku karena harus di konsumsi setiap hari, sebagai seorang penderita Hypothyroidism bila tidak mengkonsumsi obat tersebut reaksinya badan aku akan lemas, tidak ada tenaga sama sekali seperti mobil tidak ada battery sehingga aku tidak dapat melakukan aktivitas apapun kecuali hanya berbaring saja di tempat tidur.

Dalam keadaan panik aku menghubungi suami ku yang baru saja mengantarkan ku dan sedang menuju tempat kerjanya yang jaraknya cukup jauh dari airport, untuk memintanya kembali sudah tidak mungkin karena pesawat ku sudah tak lama lagi akan berangkat. Aku mencoba mencari solusi lainya dengan menghubungi adik ku di jakarta, sebab aku akan menuju jakarta dahulu sebelum ke tanah suci untuk bergabung dengan rombongan teman - teman disana. Karena perbedaan waktu Brisbane dan Jakarta adalah tiga jam lebih dahulu dan saat itu di Jakarta masih jam 6 pagi, adikku belum bangun sehingga pesan ku padanya untuk di buatkan appoitment dengan dokter disana untuk mendapatkan resep obat yang aku butuhkan tidak terjawab.

Ketika transit di Singapore  dengan tergesa - gesa aku menuju Guardian Pharmacy karena waktu ku disana tidak banyak sedangkan gate untuk penerbangan ke Jakarta masih jauh yaitu di F6 yang paling ujung.
Dengan bermodalkan travel letter dari Dokter aku bertanya kepada Pharmacist apakah mungkin mendapatkan Thyroxine tablet tanpa resep karena obat ku tertinggal di Australi?
Dia mengatakan kepada ku Ibu tidak ada masalah karena ini adalah International Airport kami dapat memberikannya dan obat kami pun tidak perlu di simpan di tempat dingin. Oh, Thank You Lord..saat itu aku hanya dapat bersyukur, anrtian untuk membayar pun cukup panjang, waktu bording sudah dekat sedangkan aku belum ada setengah perjalanan kesana, setelah membayar aku cepat - cepat berlari.
Tanpa memikirkan kaki ku yang baru sembuh dari sakit, mendekati gate F6 aku tidak melihat orang - orang yang sedang menunggu, suasana sepi hanya seorang petugas imgirasi di depan pintu.

Aku tiba di depannya dengan terengah - engah  petugas imigrasi  katakan calm down, aku katakan kepadanya  sorry I'm late, oh no katanya you're not late, you're the frist person, really  tanya ku benar katanya, bukankah seharusnya sudah bording tanya ku, oh tidak masih satu jam lagi katanya...hmmm ternyata aku lupa bila singapore dan jakarta ada perbedaan waktu 1 jam.

Meskipun harus melalui banyak rintangan dari cedera kaki sampai tertinggalnya obat, namun pada akhirnya Tuhan selesaikan semua perkara itu, Dia menjadikan semuanya indah pada waktuNya. Setiap pergumulan yang ada pada kita pasti akan ada maksud Tuhan di situ, agar kita dapat menjadi pribadi yang lebih sabar, setia untuk tetap bergantung kepadaNya dan berserah sepenuhnya pada kehendakNya dan
percaya dengan iman yang teguh, bahwa  bila semua itu adalah kehendak Tuhan apapun rintangan, gelombang yang ada di depan kita maka semuanya itu pasti akan dapat kita lewati, sehingga semua yang mustahil akan di jadikanNya Mungkin.

Semoga melalui sharing ku ini semua sahabat yang sedang mengalami masalah dalam kehidupan tetap sabar, setia, berpasrah dengan iman yang teguh dalam doa pengharapan yang tak henti kepada Tuhan, karena tiada usaha yang baik dan tulus yang tak akan membuahkan hasil pada akhirnya. " PERCAYALAH "


No comments:

Post a Comment